Cara Rasulullah Mendidik Anak Menyimpan Rahasia
Gagasannya merahasiakan bisikan Rasulullah mungkin atas ajuran beliau. Keadannya yang masih kecil memungkinkan dia belum memiliki inisiatif sendiri untuk berbuat seperti itu bila ta ada pesan dari Rasulullah, sehingga tetap menyimpan apa yang dibisikkan Rasulullah kepadanya. Kemungkinan juga hal tersebut karena kesadarannya bahwa hal yang disampaikan beliau menyangkut urusan khusus sehingga dinilai tidak baik kalau diketahui orang yang tak berkepentingan. Adanya kesadaran seperti ini menunjukkan bahwa Abdullah Bin Jafar memiliki kepekaan yang tinggi dalam membedakan mana hal yang bersifat khusus dan mana yang bersifat umum. Hal seperti ini menujukan bahwa Rasulullah SAW telah dapat mendidik dan menimbulkan kesadaran kepada ana anak untuk menyimpan rahasia.
Mendidik anak menyimpan rahasia juga dipraktekkan para sahabat. Para orang tua harus mendidik anak anaknya agar memiliki kepekaan dalam memilah permasalahan yang ada dalam keluarganya, mana yang bersifat rahasia, mana yang bersifat umum dan terbuka untuk orang lain. Orang tua dapat mebina kepekaan tersebut pada anak anak melalui didikan rasa malu. Apabila satu hal dinilai akan menimbulkan rasa malu pada diri dan keluarganya, dia harus merahasiakannya.
Orang tua perlu sekali melatih anak anaknya untuk dapat membedakan hal hal yang bersifat khusus yang menyangkut diri dan keluarganya dan hal hal yang boleh diketahui umum. Anak harus dididik untuk tidak membicarakan kekurangan, cacat atau cela keluarganya kepada orang lain. Sifat tercela adiknya atau kakaknya yang tidak patit diketahui orang lainn misalnya, hendaklah disimpan sebagai rahasia keluarga.
Dengan melatih anak anak menyimpan rahasia keluarga tentang cela atau cacat dan kekurangan yang ada dalam keluarga maka anak anak akan memiliki kepekaan menjaga rahasia diri dan keluarganya.