Menggali Kembali Permainan Tradisional Untuk Anak Negeri

TendyNews.com Barang kali, setiap anak memiliki zamannya masing-masing. Bagi mereka angkatan di bawah 90, permainan tradisional masih menjadi promadona yang tidak sulit untuk ditemukan. Permainan boy-boyan, egrang, gobak sodor, oray-orayan, dan lainnya menjadi wahana belajar yang membuat anak lebih mengenal dunianya. Agaknya perlu bagi kita untuk menggali kembali permainan tradisional untuk anak negeri.

Permainan tradisional menjadi begitu dirindukan karena keberadaannya yang mulai ditinggalkan. Hari ini kita lebih mudah untuk menemukan anak-anak yang menghabiskan waktunya dengan duduk berjam-jam bermain games online dibanding dengan kerumunan anak yang berlarian bermain di lapangan. Lalu apa dampak dari pergeseran kebiasaan ini?

Dalam beberapa hal permainan tradisional memberi daya tawar yang tidak mahal tapi begitu bernilai. permainan tradisional membuat anak-anak menjadi lebih manusiawi untuk mengenal dunia bersama teman-temannya. Permainan turun temurun ini menjadikan anak-anak tidak terasing dalam dunia nyata yang ada di sekelilingnya sehingga ia menjadi orang yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Bayangkan dengan games online anak-anak tidak mengenal dunia tempat tinggal yang sesungguhnya. Lihatlah kemunculan Pokemon Go, bagaimana bisa games ini membuat orang terjatuh ke kolam atau bahkan mengalami kecelakaan dimana maut menjadi penebusnya. Games ini bukan hanya membuat seseorang terasing dalam lingkungannya tapi bahkan dengan dirinya sendiri. Dan games ini tak jarang mengambil alih kendali manusia untuk menentukan tindakannya sendiri.

Melihat berbagai dampak negative dari games online, bukankah akan lebih baik untuk menggali kembali warisan bangsa yang hampir tenggelam? Yah tepatnya menggali kembali permainan tradisional untuk anak negeri.

Bukan hanya menyenangkan, permainan tradisional memberikan manfaat dalam setiap aspek perkembangan anak. Diantaranya adalah, 1) Aspek motorik, Melatih daya tahan, daya lentur, sensorimotorik, motorik, kasar, motorik halus; 2) Aspek kognitif Mengembangkan maginasi, kreativitas, problem solving, strategi, antisipatif, pemahaman kontekstual., 3) Aspek emosi Katarsis emosional, mengasah empati, pengendalian diri, 4) Aspek bahasa, Pemahaman konsep-konsep nilai, 5) Aspek social, Menjalin relasi, kerjasama, melatih kematangan social dengan teman sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosialisasi berlatih peran dengan orang yang lebih dewasa/masyarakat. 6) Aspek spiritual, Menyadari keterhubungan dengan sesuatu yang bersifat Agung (transcendental), 7) Aspek ekologis, Memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar secara bijaksana, 8) Aspek nilai-nilai/moral, Menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya.

Wahh, agaknya tidak sedikit manfaat yang diberikan permainan tradisional bukan? Singkatnya, ia dapat menjadikan badan menjadi sehat dan jiwa menjadi kuat. Ia juga memberi stimulus agar manusia dapat hidup dengan baik dan benar bersama orang lain. Hhmm manfaat dari permainan tradisional ini agaknya harus terus di gali dan diberdayakan.
close