Kenali Profil Remaja Berprestasi Indonesia Ini

TendyNews.com Pada kesempatan kali ini, beberapa profil remaja berprestasi di Indonesia akan diungkap melalui tulisan ini. Indonesia -dengan jumlah penduduknya yang banyak, membuatnya memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. sayang sekali, jumlah penduduk yang banyak ini, tidak didukung dengan sumber daya manusia yang tinggi. walaupun begitu, tak sedikit pula remaja-remaja Indonesia yang telah mengukir prestasi baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. Berikut profil remaja berprestasi di Indonesia,

Gayatri Wailissa

Gadis ini Terlahir dari keluarga sederhana bukan menjadi halangan bagi Gayatri. Keterbatasan materi keluarga tak membuatnya patah semangat. Dia terus menggali segala kemampuan yang ada dalam dirinya. Salah satu mimpi Gayatri adalah menjadi seorang diplomat termuda di Indonesia. Siswi kelas 2 SMA Siwalima Maluku tersebut, selain berprestasi dalam bidang akademik, juga mampu menguasai 11 bahasa asing dengan baik dan fasih. Mulai dari bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Belanda, Mandarin, Arab, Jerman, Perancis, Korea, Jepang, hingga bahasa India. Saat ini ia tengah belajar Bahasa Rusia dan Tagalog. Kemampuan linguistiknya tersebut diperoleh Gayatri bukan dengan kursus. Ia hanya belajar melalui lagu, film dan buku-buku secara otodidak.



Gayatri mulai mendunia kala berhasil masuk seleksi untuk menjadi duta anak, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Dari situ, dia mengikuti seleksi kepribadian hingga kemampuan intelektual. Dia lantas masuk 10 besar dari ribuan siswa yang ikut seleksi sebelum terpilih mengikuti seleksi mewakili Indonesia menjadi Duta ASEAN untuk anak tahun 2012-2013. Gayatri, kemudian terpilih mewakili Indonesia ke tingkat Asean dan mengikuti pertemuan anak di Thailand dalam Convention on the Right of the Child (CRC) atau Konvensi Hak-Hak Anak tingkat ASEAN.

Menurut Gayatri, kesuksesannya menjadi duta ASEAN tidak lepas dari doa dan dorongan kedua orangtuanya. Dia mengakui, selama ini hanya Wakil Gubernur Maluku yang membantunya saat mewakili Indonesia di Thailand. ''Secara nasional, orang mengenal saya sebagai Duta ASEAN untuk anak asal Maluku, dan saya bangga karena saya terlahir sebagai putri Maluku, tapi di tempat kelahiran saya sendiri, saya tidak dihargai, semua upaya saya untuk mengharumkan nama Maluku sama sekali tidak berarti, saya terus bertanya mengapa saya diperlakukan seperti ini?'' tanya Gayatri.

Hartadinata Harianto

Usianya masih 18 tahun, namun Hartadinata Harianto sudah menginjak Semester 5 di Stony Brook University, New York, Amerika Serikat (AS) di saat teman sebayanya masih menyelesaikan SMA. Harta memang mengalami akselerasi jenjang pendidikan karena kemampuannya yang di atas rata-rata. Apa sih rahasianya?

Saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/12/2012), Harta sudah bersekolah di AS sejak kelas 3 SD karena mengikuti keluarganya yang berasal dari Surabaya pindah ke AS. Dia sudah mendapatkan beasiswa sejak SMA. SMA di AS yang normalnya 4 tahun, ditempuh hanya dalam 2 tahun saja di Bard High School Early College, sekolah khusus percepatan dan favorit di New York.

Tak cuma itu, Harta mendapatkan beasiswa penuh dari Yayasan Bill & Melinda Gates selama bersekolah SMA Bard College. Padahal, tak mudah menjadi siswa di sana. Harta harus bersaing dengan 6 ribu - 8 ribu calon siswa cerdas lainnya yang disaring hanya menjadi 150 siswa.

Setelah sekolah selama 2 tahun, dia mendapat gelar Associate Degree (di Indonesia setara D3/sarjana muda, red) dari Bard High School. Lantas dia memilih masuk Stoony Brook University, dengan program studi ganda, ekonomi dan kedokteran. Dalam kedua program studi itu, Harta langsung menginjak Semester 5. Nilainya, sejauh ini, Harta mengaku selalu mendapatkan nilai A dalam mata pelajaran di kedua program studi itu. Tak heran dia mendapat beasiswa penuh dari akomodasi hingga tempat tinggal.

Bagaimana mengatur waktu belajarnya? "Memang sih, memang sibuk. Kacau sedikit menurut saya. Saya bangun pagi tidurnya agak malam. Tidur jam 12 bangun jam 6. Setelah bangun, saya lari, fitness, makan cepat, mandi cepat. Saya jarang buang-buang waktu seperti tidur-tiduran. Di kelas saya membaca, dan melakukan semua hal produktif," jelasnya membagi sedikit kiat.
Ya, pandai membagi-bagi waktu menjadi salah satu kuncinya. Namun kegiatan akademik yang padat itu tak membuatnya kurang pergaulan alias kuper. Harta juga bersosialisasi dengan teman dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

Muhammad Iman Usman

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia ini mulai peduli pada isu pemuda saat usianya 10 tahun. Bahkan, di usia yang masih sangat dini tersebut, ia pernah membuka perpustakaan gratis untuk teman-teman di sekitarnya. Pada tahun 2008, Iman, begitu ia disapa, dianugerahi Indonesian Young Leaderoleh Presiden Republik Indonesia. Setahun kemudian, UN Population Fund menganugerahiYouth Achiever Recognitizion Award sebagai peserta termuda di Youth Advisory Panel.



Remaja kelahiran Padang tahun 1991 ini, memenangkan Microsoft Bloggership Competitiondengan tajuk “Saving Your Social Energy and Stay Connected”. Presiden Indonesian Future Leaders(IFL) ini dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional Utama tahun 2012 serta memiliki berbagai pengalaman sebagai delegasi di forum-forum internasional dan pertukaran pelajar.





close