Perlunya Sikap Asertif Untuk Kamu Yang Sulit Mengatakan Tidak !
Ada banyak kondisi dalam hidup yang menuntut kita agar dapat menyampaikan apa yang kita inginkan secara langsung dan jujur tanpa menyakiti orang lain. Sering kali, kita atau mungkin sebagian besar orang tidak mampu mengatakan hal-hal yang tampaknya adalah sesuatu yang menyulitkan untuk dilakukan tapi karena beberapa hal kita tidak mampu menyampaikan kesulitan yang kita hadapi dan sulit menolak apa yang orang lain minta.
Dalam hubungan pertemanan sering kali ada suatu kekhawatiran dan ketidakenakan yang muncul ketika kita harus mengutarakan suatu hal yang dinilai tidak selaras dengan apa yang orang lain inginkan. Contoh nya, katakanlah sahabat terdekat kita di sekolah adalah tipikal orang yang malas mengerjakan tugas ataupun PR, kemudian ketika PR itu akan dikumpulkan dengan naifnya ia berkata,’’nyontek punya loe dong?
Kita sebagai sahabatnya mungkin akan merasa tidak enak jika harus menolak permintaannya, sehingga tugas atau PR yang semalaman dikerjakan susah payah harus diberikan juga pada ia yang dengan mudahnya menyontek. Tanpa berkata tidak, kita malah memberikan PR yang telah kita kerjakan semalaman meskipun dalam hati kita benar-benar tidak menginginkannya.
Assertive? |
Nah, dalam kondisi tersebut lah sikap asertif diperlukan. Sikap asertif berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk dapat menyampaikan perasaan, pikiran, dan keinginan secara langsung dan jujur tanpa menyudutkan perasaan orang lain.
Rathus dan Nevid (1983) mengemukakan bahwa asertif adalah tingkah laku yang menampilkan keberanian untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran-pikiran apa adanya, mempertahankan hak-hak pribadi, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak masuk akal dari figur otoritas dan standar-standar yang berlaku pada suatu kelompok.
Mereka yang asertif mampu mengatakan ‘Ya’ dan ‘Tidak’ pada tempatnya secara jujur tanpa membuat orang lain merasa tidak dihargai. Mereka yang asertif cukup tau tentang apa yang diinginkan dan tidak diinginkannya; mereka cukup tau dan ekspresif terhadap kesenangan dan ketidaksetujuannya terhadap suatu hal; mereka cukup tau bahwa mereka memiliki kebutuhan yang tidak sama dengan orang lain sehingga mereka mampu membawa diri untuk tidak sekedar mengikuti orang lain.
Bagaimana Menjadi Assertif? |
Salah satu kunci sikap asertif adalah kepercayaan diri. kepercayaan diri berkaitan dengan keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan. Keyakinan tersebut muncul dari adanya pemahaman seseorang terhadap dirinya sendiri sehingga ia mampu menilai hal-hal apa yang menjadi kesukaan dan ketidaksukaannya, hal-hal yang merupakan kelebihan dan kekurangannya, hal-hal yang merupakan keunggulan dan kelemahannya dan hal-hal yang ia setujui atau tidak.
Pemahaman diri tersebut menjadi kekuatan dan keyakinan untuk dapat bertindak secara benar dan wajar terhadap setiap kondisi kehidupan yang menuntutnya untuk berkata ‘Ya’ atau ‘Tidak’ atau untuk menentukan dan mengatakan ‘Saya suka ini’ dan ‘Saya tidak suka itu’. Dalam berbagai hal, pemahaman diri adalah hal yang sangat diperlukan untuk menentukan tempat mana yang akan dituju dan jalan mana yang akan ditempuh. Untuk menjadi seseorang yang cukup memahami dirnya sendiri, diperlukan pengalaman hidup sebagai referensi dalam menentukan kebutuhan, keinginan, keunggulan dan kelemahan yang ada pada dirinya.
Mulai hari ini, belajarlah untuk lebih asertif dengan memahami penuh keinginan dan kapasitas diri. Saatnya untuk lebih mudah mengatakan 'Ya' dan 'Tidak' secara jujur dan bijak, dengannya kamu akan lebih menghargai dirimu sendiri dan orang lain.