Ini Ilmuan Indonesia Yang Mencoba Temukan Alat Pemindai Kanker
TendyNews.com - Namanya Muhammad Arief Budiman, merupakan salah satu peneliti Indonesia yang sekarang bermukin di Amerika Serikat. Genetika (cabang ilmu yang mempelajari tentang gen/pembawa sifat mahluk hidup) merupakan bidang keilmuan yang sedang ia geluti. Kanker sebagai salah satu penyakit yang di pengaruhi oleh faktor genetis menjadi bidang yang terus ia teliti. Selengkapnya tentang Ilmuan Indonesia yang Mencoba temukan alat pemindai kanker.
Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh yang menjadi penyebab dari 5,7% kematian di Indonesia. Penyakit kanker menempati urutan nomor 7 sebagai penyebab kematian di dunia. Penyakit ganas tersebut sering kali tidak terdeteksi lebih awal melainkan terdeteksi setelah penyakit tersebut menyebar dan sulit disembuhkan. Untuk itu penemuan alat pemindai kanker sangat diperlukan dalam bidang kesehatan dunia.
Muhammad Arief Budiman, pria jawa kelahiran tahun 1970 ini merupakan kepala library technologies group pada perusaan Orion Genetics. Menurut Bussiness Week, ia merupakan salah satu dari enam eksekutif kunci di perusahaan genetika tersebut. Pada praktiknya, Arief aktif meneliti tentang penyakit kanker pada manusia meskipun pada awalnya ia merupakan peneliti genome tanaman. Selain itu ia mengembangkan alat yang berguna untuk menangani penyakit kanker.
Muhammad Arief Budiman |
Sembilan tahun bekerja di Orion Genetics, Arief Budiman telah membuat delapan teknologi yang ditujukan untuk menangani penyakit kanker. Satu teknologi buatannya telah dipatenkan dan tujuh lainnya sedang menunggu persetujuan dari kantor paten Amerika. Temuan pertama yang telah dipatenkan adalah alat untuk menemukan biomarka (penanda molekuler) pada penyakit kanker dengan bentuk serupa cip. Singkatnya cip tersebut berguna untuk mengendus sel kanker pada manusia. Untuk mengembangkan teknologi ini , Arief harus mengembangkan metodenya selama lima tahun.
Temuan lainnya yang sudah di daftarkan paa kantor paten masih berkaitan dengan teknologi pemindai kanker. Ketujuh penemuan lainnya, masing-masing merupakan pemindai gen untuk kanker payudara, kanker ovarian, kanker hati, kanker kolon, kanker paru-paru, kanker melanoma, kanker kandung kemih, kanker ginjal dan kanker endometrial. Mereka memfilling tujuh paten tersebut dari penelitian selama tiga tahun.
Daya endus alat-alat tersebut dinilai bisa diandalkan, seperti halnya pengendus kanker payudara yang memiliki sensitivitas di atas 90%. Dengan sensitivitas yang tinggi tersebut, sel kanker yang biasanya terdeteksi setelah tak bisa diobati dapat terdeteksi lebih dini. Penemuan tersebut menjadi angin segar dalam bidang kesehatan dunia. Bahkan kalangan dokter menilai bahwa penemuan tersebut merupakan hal penting dalam upaya memerangi penyakit kanker.
Penemuan Muhammad Arief tersebut berpeluan agar panyakit kanker dapat lebih awal diatasi karena alat-alat tersebut mendeteksi sel-sel kanker pada saat masih jinak. Caranya cukup mudah dan tidak invasif, cukup mengendus keberadaan gugus metil, sebuah persenyawaan kimia antara karbon dan hidrogen. Ini dapat dijadikan indikator, sebab gen-gen pada pasien kanker biasanya memiliki gugus metilasi.
0 Response to "Ini Ilmuan Indonesia Yang Mencoba Temukan Alat Pemindai Kanker"
Post a Comment