Sekilas Tentang Revolusi Mental

TendyNews.com Revolusi mental yang pertama kali digunakan presiden pertama RI tahun 1957 kini kembali dihidupkan oleh Presiden Joko Widowo. Setidaknya ada tiga alasan mengapa Presiden Joko Widodo membawa semangat revolusi mental itu di tengah-tengah ma-syarakat saat ini. Pertama, kewibawaan negara yang merosot. Kedua, daya saing bangsa yang rendah. Ketiga, intoleransi dan persoalan persatuan bangsa. Sekilas tentang revolusi mental berikut ini,



Melalui revolusi mental diharapkan terjadi gerakan hidup baru yang mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan ke-modernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain. Basis ideologi revolusi mental adalah Pancasila dengan tiga prinsip dasar Trisaksi: berdaulat secara politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepriba-dian dalam bidang kebudayaan.

Revolusi mental juga bertujuan membangkitkan kesadaran dan membangun sikap op-timistis dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif, dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern. Se-lain itu mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat. Caranya melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul mengedepankan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong.

Ada tujuh butir program nasional Gerakan Revolusi Mental Menuju Indonesia Baru. (1) Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya memerintah, tetapi juga melindungi dan melayani. (2) Indonesia bukan sekedar negara kaya, tetapi juga serba bisa. Bisa mandiri, dan bisa mencukupi kebutuhan pokoknya sendiri. Dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki. (3) Indonesia adalah teladan dalam hal toleransi dan pembauran, karena perbedaan adalah kekayaan bangsa. (4) Indonesia harus bisa meng-genggam dunia, pendidikan yang baik menjadi kuncinya. Dan itu harus menjadi tanggu¬ng jawab bersama. (5) Indonesia adalah negara yang makmur di atas fondasi ekonomi kerakyatan, bukan ekonomi yang dikuasai segelintir orang. (6) Indonesia adalah bangsa terhormat dan tidak bersedia menjadi budak orang lain. (7) Indonesia adalah bangsa yang membanggakan dan penuh prestasi, Indonesia bukan bangsa rendah diri. (Majalah Asah-Asuh)
close