Ketika Rasa Kesepian Menghinggapi Hatimu

TendyNews.com Manusia hadir sebagai mahluk individu, sosial dan spiritual. Kehadiran manusia selamanya akan bermuara pada proses pencarian. Yakni ‘mencari’’ sebuah pengertian dan pemahaman perihal hubungannya dengan dirinya sendiri , orang lain atau bahkan Tuhannya. Ketika ketiga hubungan ini dirasa terlalu rapuh agaknya ia akan menemukan kondisi perasaan yang lazimnya disebut dengan kesepian. Selengkapnya ketika rasa kesepian menghinggapi hatimu,

Apa yang dimaksud dengan kesepian? Apakah keberadaannya berkaitan dengan kesendirian?

Tak perlu menjadi seseorang yang single hanya untuk merasa kesepian karena rasa ini datang entah berantah dari tempat yang bahkan kamu tidak tahu. Kamu merasa kesendirianmu membuatmu kesepian? Tidak sama sekali, karena barang kali kamu merasa kesepian bahkan di saat kamu berada dalam keramaian dimana terdapat orang yang kamu kasihi menyertaimu.

Ketika Rasa Kesepian Menghinggapi Hatimu

Hidup manusia adalah sebuah pencarian tapi sering kali manusia bingung perihal apa yang ia cari dan apa yang ia tuju. Barang kali keterasingan lah yang menjadi konotasi dari istilah kesepian ini. Yah, keterasingan baik dengan dirinya sendiri, dengan sesamanya atau bahkan dengan Tuhan.

Tak dapat dipungkiri banyak orang yang begitu terasing dengan dirinya sendiri. Ia sering kali tak tahu perihal apa yang terbaik dan harus diperjuangkan dan Ia tidak tahu apa yang menjadi berharga dan patut untuk dipertahankan bagi dirinya. Ia bahkan tak mengerti apa yang membuat hatinya damai dan bahagia.

Ketidaktahuan ini menjelma menjadi sebuah ketidakberdayaan dalam mencari apa yang sebenarnya dituju oleh hati hingga kesepian menghinggapi dirinya. Sebuah kondisi dimana manusia merasa tak tentu arah untuk melangkah dan gagap untuk melakukan suatu hal yang dibutuhkan olehnya.

Adakah kita begitu terasing dengan diri kita sendiri hingga miliaran detik terbuang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak diperlukan? Adakah setiap momen hilang hanya karena kita tak tau apa yang terbaik bagi diri kita sendiri?

Selanjutnya kesepian berkaitan dengan keterasingan manusia dengan sesamanya. Manusia yang tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain; Manusia yang butuh untuk berbagi walau hanya sekedar i sapaan; dan manusia yang begitu butuh untuk menjadi berharga untuk orang lain. Ini semua adalah sifat dasar manusia. Lalu, agaknya jika sifat ini tak terpenuhi maka bukan tidak mungkin bahwa kesepian akan menghinggapi hati manusia.

Barang kali perasaan berharga dan diperlukan adalah muara dari hubungan manusia dengan sesamanya. Bukankah begitu banyak orang yang menjadi bahagia karena menjadi berharga dan diperlukan bagi orang lain? Bukankah hidup manusia lebih bahagia jika ia mengatahui bahwa ia menjadi alasan kebahagiaan bagi orang lain?

Kesepian yang selanjutnya adalah berkaitan dengan keterasingan manusia terhadap Tuhannya. Ada suatu kondisi dimana mungkin manusia memiliki segalanya dalam hidup. Keluarga yang utuh, pekerjaan yang mapan, penghasilan yang mencukupi, kolega yang baik budi dan sebagainya.
Namun meskipun demikian tetap saja manusia merasa kesepian. Mungkin ia merasa selalu ada yang kurang dalam dirinya tapi ia tak tahu apa. Hingga suatu waktu ia menyadari bahwa ia selama ini hidup membelakangi-Nya dan tak pernah menghadirkan-Nya pada setiap nikmat yang dimilikinya.

Hubungan terhadap Tuhan yang rapuh ini tak jarang melahirkan kesepian yang amat dalam. Selamanya manusia akan membutuhkan Tuhan bahkan seburuk apapun ia dan tabiatnya. Bukankah kita tahu,’’ Dan hanya mengingat-Nya lah hati menjadi tenang.
close