10 Prinsip Marketing Ala Eddy Hartono Bagian I

TendyNews.com- Menjelang akhir tahun 1980an, produksi kaos kaos berkerah mulai gencar di pasaran, Berbagai merek dengan kualitas dan harga yang berbeda beda muncul. Beberapa nama menjulang karena dianggap sebagai merek  dagang impor, karena laris, kaos itu sering kali jadi bahan pembajakan merek. Salah satu yang mengalami kejadian itu adalah baju bernerek Hammer. Merek yang ternyata asli Indonesia itu adalah hasil kreasi pria kalem bernama Eddy Hartono. Di tangannya, saat merek lain mulai tenggelam, Hammer justru terus berkibar dan bahkan melakukan diversifikasi merek dengan memunculkan Nail.


"Saya senang membantu, siapapun saya bantu, kompetitor juga saya bantu" sebutnya lugas, tanpa kesan dibuat buat. Barangkali pola pikir yang memandang pesaing justru sebagai kawan itulah yang meraih sukses sejati. Dan memang dalam kesehariannya, tampak jika Eddy sangat memperhatikan semua orang, termasuk hal sepele seperti jatah pembalut bagi karyawatinya.

Tak heran jika sebagian besar katyawannya selalu loyal pada Eddy, maka di tengah gempuran merek merek asing yang terus bermunculan, Hammer mampu tetap eksis. Bahkan karena prestasinya membesarkan Hammer, Presiden Direktur PT. Warna Medika ini sempat menerima Anugrah Produk Asli Indonesia kategori sandang pada tahun 2008. Menurut putra kedua dari enam bersaudara ini, sukses yang diperolehnya kini banyak dipengaruhi oleh mamanya, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, mama ikut mencari nafkah dengan berjualan di warung warung desa, dengan menngunakan perahu. " mama saya sangat luar biasa ia bisa membuat macam macam kue dan berjualan sepanjang hari selama lebih dari 20 jam.

Ini Dia The 10 Credos of Compassionate Marketing Ala Eddy Hartono

1, Love Your Customer, Respect Your Competitor

Cintailah pelanggan anda dan hormatilah kompetitor anda. Pertama, kompetitor akan memperbesar pasar, sebab tanpa kompetitor industri tidak akan berkembang, sebagai contoh, orang yang menjual martabakdisuatu tempat, alau tidak ada orang yang menjual martabak di sebelah, maka pasar martabak tak akan besar, jadi your competitor will increase your market. Kedua, kompetitor anda sebetulnya perlu di benchmark, mana yang bagus dan mana yang jelek, yang bagus harus ditiru, namanya benchmarking. Dalam istilah manajemen, mempelajari kompetitor itu tak ada yang salah, malah dianjurkan. Ketiga, kalau anda tahu kompetitor anda melakukan strategy, barangkali belum tentu anda harus meniru dia. Ada yang perlu ditiru, tapi justru ada yang perlu dilakukan diferensiasi,yakni dengan menciptakan hal yang berbeda dengan apa yang telah dimiliki oleh kompetitor

2,  Be Sensitive To Change And Be Ready To Transform

Kompetisi yang semakin sengit tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi dan teknologi membuat pelanggan semakin pintar. Kalau kita tidak sensitif dan tidak cepat cepat mengubah diri, maka kita akan habis.

3. Guard Your Name, Be Clear And Who Your Are

Seringkali orang membeli barang yang brand namenya bagus, walaupun secara kualitas, barang tersebut sama dengan yang lain. Begitu juga nama anda, jika anda bersih dan bagus maka orang akan mempercayai anda.

4, Customer Are Differs, Go First To Whom Really Need You

Sebetulnya ini adalah prinsip segmentasi. Anda tidak perlu pergi ke semua orang yang businessman, tetapi pergilah ke orang yang betul betul membutuhkan anda. Jadi kita berbisnis harus menetukan siapa target pasar kita. Be honest kalau anda tidak bisa melayani suatu segmen, karena anda tidak mampu, jangan masuk ke situ. Layanilah betul betul orang orang yang menjadi priority target marketing anda.



close