Permasalahan Yang Biasa Terjadi Saat Memilih Pasangan Bagian 2

7, Perbedaan Lokasi yang Jauh
Terkadang kita dopertemukan Allah dengan orang yang asalnya jauh, lain kota, lain provinsi, beda pulau bahkan beda Negara. Tentu hal ini menjadi pertimbangan orang tua pasangann untuk mengijinkan atau tidaknya mereka menikah. Tak banyak orang tua yang menginginkan anaknya mendapatkan jodoh yang dekat dekat saja, agar setelah menikah nanti mereka tidak jauh dengan orang tua. Bagaimanapun jika mendapatkan jodoh yang jauh dan setelah menikah sang istri dibawa  jauh oleh suaminya, tentunya orang tua akan kesulitan untuk bertemu dengan anaknya. Orang tua tidak ingin jauh dengan anaknya maka dari itu lokasi yang berjauhan biasanya turut dijadikan pertimbangan



8, Beda Tingkat Keimanan
Terkadang cinta datang denga tiba tiba tanpa kita sadari, dalam agama kita diajarkan untuk memilih pasangan dengan menilai agamanya sebagai tingkat penilaian pertamanya, Namun bagaimana yang terjadi jika orang awam jatuh hati terhadap seseorang yang tingkat agamanya lebih tinggi, tentu hal ini membutuhkan penyesuain dan perjuangan yang lebih keras. Jika seorang pria yang memiliki tingkat iman yang lebih tinggi memiliki istri yang awam, sang suami menginginkan istrinya menutup aurat dan berjilbab, namun sang istri yang awam menolaknya karena berbagai alasan, tentu hal ini akan menimbulkan konflik.

9, Tidak Direstui Orang Tua
Restu orang tua sangat penting dalam sebuah pernikahan, Berbakti kepada orang tua atau birrul walidain termasuk kepada amalan yang disukai Allah SWT. Berkaitan dengan birrul walidain  tersebut seorang anak tentunya akan mengiuti apapun yang diperiintah oleh orang tua, dalam hal yang baik dan tak menjurus pada kemusyrikan, dan tentu saja perbuatan anak harus diridhai oleh orang tuanya, karena ridha Allah bergantung pada ridha orang tua. Banyak kasus pasangan nekat kawin lari karena tak direstui orang tuanya, dan hal ini tentunya tidaklah dibenarkan. Orang tua memiliki pengalaman dan pandangan yang lebih sehingga setiap orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Maka dari itu dalam memilih pasangan haruslah mempertimbangkan pandangan dan penilaian dari orang tua.

10, Tidak Sepadan Pendidikannya
Tujuan pendidikan adalah mengubah mental sehingga dapat mengubah pola pikir seseorang. Harapannya, makin tinggi pendidikan seseorang, makin bijaksanalah Ia. Perbedaan pendidikan menjadi kendala tersendiri bagi pasangan yang memutuskan untuk menikah. Pendidikan yang berbeda misalnya yang satu sarjana dan yang satu hanya tamatan SMP. Bahkan pendidikan yang terpaut jauh akan menjadikan kedua pasangan tidak nyambung saat berdiskusi.

11, Jarak Usia yang Jauh
Idealnya sebuah pernikahan dilaksanakan oleh dua individu yang sama atau tak jauh perbedaan usianya. Jarak hingga lima tahun antara pihak laki laki dan perempuan merupakan jarak yang ideal. Jarak hingga 10 tahun masih bisa ditolerir. Biasanya pihak laki laki yang berada pada posisi lebih tua. Namun jika terpaut usia hingga 15 tahun atau lebih tentunya hal ini akan menjadi kendala tersendiri. Bagaimana pun sebuah pernikahan harus didikuti dengan perencanaan keluarga nantinya. Jika beda usia yang terpaut jauh maka dikhawatirkan anak anak yang masih harus dibimbing dan butuh perhatian, namun salah satu orang tuanya sudah berusia lanjut.  Apalagi jika pihak yang lebih tua adalah pihak wanita, tentu hal ini harus dipertimbangkan karena kehidupan seksual wanita ada batasnya. Jangan sampai ketika pihak laki laki masih aktif kehidupan seksualnya, pihak wanita malah sudah memasuki masa manapause.




close