Pelajaran Berharga Dari Anas Bin Malik ra. tentang Keutamaan Shalat Subuh

TendyNews.com - Anas Bin Malik ra adalah salah satu sahabat nabi yang diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup dalam pengasuhan Rasulullah saw dalam kurun waktu tidak kurang dari 10 tahun. Sewaktu kecil, Anas ra oleh ibunya dihadiahkan kepada Rasulullah saw untuk dijadikan seseorang yang dapat membantu keseharian Rasulullah saw. Atas dasar inilah barangkali Anas ra sebagai sahabat yang paling mengetahui keseharian Rasulullah saw. Sepanjang masa hidupnya ia berperan sebagai perawi hadits Rasul terbanyak ketiga setelah Abu Hurairah ra dan Abdullah Bin Umar ra.

Pelajaran berharga datang dari Anas Bin Malik ra. berkaitan dengan tingginya kualitas keislaman beliau yang salah satunya ditandai dengan komitmennya dalam menjaga waktu salat subuh. Dikatakan bahwa waktu subuh adalah waktu yang penuh dengan keutamaan, diantarannya Rasulullah saw pernah berdoa,’Ya Allah berkahilah umatku pada pagi harinya. Bahkan Allah secara khusus bersumpah dengan menggunakan waktu fajar, yakni terekam dalam Al-Quran yang artinya, “Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. 89:1-2)

Keutamaan Shalat Subuh


Keutamaan waktu subuh yang didalamnya terangkum perintah Allah untuk melaksanakan shalat subuh dapat digambarkan dari beberapa hadits berikut:

“Dua raka’at Fajar (sebelum subuh) lebih baik daripada dunia seisinya.” Dan dalam riwayat Muslim disebutkan, “Sungguh dua raka’at itu (sebelum subuh) lebih aku cintai daripada seluruh dunia.”
Keterangan lain menyebutkan bahwa shalat subuh disebut sebagai Quranul Fajr (Quran di waktu fajar). Hal ini disebabkan karena bacaan quran yang dibaca ketika shalat subuh cenderung lebih panjang dibanding shalat di waktu yang lain.

Waktu subuh adalah waktu yang Rasulullah saw gunakan dalam menggembleng para sahabatnya agar dapat menjadi sebaik-baik manusia. Pada waktu inilah, Rasulullah saw sering memberikan tausiahnya yang sarat dengan ilmu kebaikan dan tak jarang  membuat para sahabatnya berurai air mata disebabkan dalamnya nasehat yang beliau sampaikan.

Waktu subuh menjadi waktu yang berharga dan penuh berkah karena Rasulullah saw menjadikan waktu tersebut sebagai media untuk menjalin persaudaraan yang erat diantara kaum muslimin. Tak jarang sebelum tausiahnya beliau menanyakan perihal kabar dan kehadiran para sahabat dalam jamaah sholat. Hal ini menjadi dasar persaudaraan dan persatuan diantara kaum muslimin.

Waktu subuh adalah waktu yang dapat djadikan modal dalam mewujudkan kehidupan yang bernilai. Betapa tidak motivasi yang tinggi di pagi hari akan mempengaruhi pola tindakan selama satu hari penuh. Generasi manusia terbaik tepatnya generasi sahabat nabi adalah generasi yang dilahirkan dengan menghidupkan waktu subuh yang penuh dengan ilmu dan berkah. Darinya lahir sahabat-sahabat nabi yang mulia seperti Abu Bakar As-Shidiq ra, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Anas Bin Malik, Khalid Bin Walid dsb.

Pelajaran tentang berharganya waktu subuh datang dari sahabat nabi yakni Anas Bin Malik. Dikisahkan bahwa ada suatu perang besar yang mengharuskan kaum muslimin berjihad di dalamnya, salah satu diantaranya adalah Anas Bin Malik. Perang tersebut melibatkan pengepungan kaum kafir dalam kurun waktu tidak kurang dari satu setengah tahun. Dalam perang tersebut kaum muslimin menghadapi kaum kafir yang jumlahnya 5 kali lipat dibanding dengan kaum muslimin.

Perang dahsyat tersebut berujung kemenangan pada pihak muslimin, tapi entah mengapa perang tersebut sering kali membuat Anas Bin Malik ra menangis setiap kali mengingatnya. Kiranya hal-hal apa yang membuat sahabat nabi tersebut menangis setiap kali mengingat perang besar tersebut ?

Ternyata hal yang membuat sahabat mulia tersebut menangis bukanlah tentang kepayahan dan perjuangan berat ketika perang berlangsung melainkan rasa sesalnya dikarenakan dalam sepanjang hidupnya baru pertama kalinya Ia (Anas Bin Malik ra) tertinggal waktu sholat shubuh yang menyebabkannya sholat menjelang matahari terbit. Sebenarnya hal tersebut dimaklumi dikarenakan kondisi perang yang mengharuskannya menunda waktu sholat. Jika didasarkan pada ilmu fiqh, hal tersebut adalah hal yang dimaklumi sehingga tidak membuat sholatnya menjadi tidak sah.

Namun meskipun demikian, Anas Bin Malik menilai kejadian tersebut hal yang paling disesalkan dalam sepanjang hidupnya sehingga beliau selalu menangis setiap kali mengingat perang tersebut. Peristiwa tersebut adalah satu-satunya dalam sepanjang hidupnya dimana ia tertinggal waktu shalat subuh.

 Subhanallah, inilah kualitas sahabat nabi yang selalu menjaga sholat shubuhnya dengan amat baik, darinya kita belajar bahwa sholat tidak hanya berhenti pada aturan fiqh tentang sah dan tidak sah tapi jauh lebih dari itu terdapat ruh dalam setiap ibadah yang dilakukan.

Bisa dibayangkan bagaimana kualitas keimanan dan keislaman kita hari ini yang dalam kadar tertentu masih tetap nyaman dan tidak menyesalkan setiap waktu shubuh yang terlewat begitu saja?

Lihatlah, betapa generasi terbaik umat manusia adalah mereka yang hidup melalui pendidikan yang Rasulullah tanamkan diantaranya dengan menjaga keutamaan shalat shubuh





close