Mengapa Manusia Bisa Lupa?
Lupa dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan otak dalam memunculkan kembali informasi yang sebelumnya telah di simpannya. Sekurang-kurangnya ada tiga teori yang memberikan alasan mengapa manusia bisa lupa.
Mengapa Manusia Bisa Lupa? |
Mengapa Manusia Bisa Lupa?
Teori yang pertama dikenal dengan teori pemudaran yang pada intinya menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu informasi yang dimiliki manusia semakin melemah sehingga akan menjadi sulit ketika harus dimunculkan kembali dan pada saat yang sama manusia menjadi lupa. Perlu diperhatikan bawa informasi menjadi melemah karena informasi tersebut tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita lupa bagaimana doa solat tahajud karena kita sendiri jarang menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini kalimat practice make perfect adalah benar adanya
Teori kedua yang menjelaskan mengapa manusia bisa lupa adalah teori interferensi. Teori ini berkaitan dengan terganggunya ingatan karena adanya informasi baru yang masuk ke dalam otak. Jadi ingatan yang telah ada atau informasi yang telah tersimpan di dalam otak terganggu dengan adanya informasi baru yang masuk. Misalnya ketika kita mempelajari rumus matematika tentang sin, cos, tan, kemudian kita menghafal lagi rumus tentang cara pengerjaan al-jabar. Akhirnya kita hanya dapat mengingat salah satu dari kedua rumus tersebut ketika ujian berlangsung.
Teori selanjutnya mengatakan bahwa manusia bisa lupa karena gagal untuk mereproduksi ingatan yang telah lalu. Hal ini dikarenakan karena ia salah dalam menggunakan ciri-ciri yang dapat memunculkan kembali ingatan. Misalnya, biasanya kita mengingat suatu hal karena ciri-cirinya. Contoh, Guru matematika SMP adalah Pak eddy yang berkaca mata tebal dengan hidung pesek dan selalu melemparkan penghapus jika siswanya tidak dapat menjawab. Namun suatu ketika kita lupa terhadap Pak Eddy karena kita mendengar bahwa Pak Eddy adalah sosok guru yang baik tanpa memakai kaca mata. Ciri-ciri yang salah dapat menjadi bumerang ketika kita harus memunculkan ingatan dari tak kita.
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan manusia lupa, mungkin bisa bersumber dari kondisi fisik dan psikisnya, atau mungkin karena informasi yang datang kepadanya kurang menarik dan menggerakan minatnya sehingga ia bersikap abai, cara mengingat suatu hal yang salah dsb.
Lalu bagaimana agar tidak mudah lupa?
Pertama, pergunakanlah informasi dan ilmu yang telah di dapat.
Kedua, usahakan agar informasi yang diterima menjadi informasi yang bermakna dalam arti informasi tersebut mengundang rasa ingin tahu dan mengundang minat kita terhadapnya.
Ketiga, gunakan metode belajar yang menarik dan kreatif dengan melibatkan penggunaan otak kanan yang di dalamnya terdapat memory jangka panjang.
Keempat, tidak salahnya kita mengetahui amalan islam dalam kitab Ta’lim Muta’lim hal 54.yang memberikan tips agar ingatan dapat menjadi lebih kuat, Yaitu: dan adapun sebab-sebab yang paling utama untuk kuat hafalan ialah bersungguh-sungguh, ulet, tidak banyak makan, dan shalat malam. Adapun membaca al-Qur’an, termasuk penyebab kuat hafalan. Ada Ulama’ yang berkata : tidak ada sesuatupun yang lebih menambah kuatnya hafalan dari pada membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an".
Teori yang pertama dikenal dengan teori pemudaran yang pada intinya menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu informasi yang dimiliki manusia semakin melemah sehingga akan menjadi sulit ketika harus dimunculkan kembali dan pada saat yang sama manusia menjadi lupa. Perlu diperhatikan bawa informasi menjadi melemah karena informasi tersebut tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kita lupa bagaimana doa solat tahajud karena kita sendiri jarang menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini kalimat practice make perfect adalah benar adanya
Teori kedua yang menjelaskan mengapa manusia bisa lupa adalah teori interferensi. Teori ini berkaitan dengan terganggunya ingatan karena adanya informasi baru yang masuk ke dalam otak. Jadi ingatan yang telah ada atau informasi yang telah tersimpan di dalam otak terganggu dengan adanya informasi baru yang masuk. Misalnya ketika kita mempelajari rumus matematika tentang sin, cos, tan, kemudian kita menghafal lagi rumus tentang cara pengerjaan al-jabar. Akhirnya kita hanya dapat mengingat salah satu dari kedua rumus tersebut ketika ujian berlangsung.
Teori selanjutnya mengatakan bahwa manusia bisa lupa karena gagal untuk mereproduksi ingatan yang telah lalu. Hal ini dikarenakan karena ia salah dalam menggunakan ciri-ciri yang dapat memunculkan kembali ingatan. Misalnya, biasanya kita mengingat suatu hal karena ciri-cirinya. Contoh, Guru matematika SMP adalah Pak eddy yang berkaca mata tebal dengan hidung pesek dan selalu melemparkan penghapus jika siswanya tidak dapat menjawab. Namun suatu ketika kita lupa terhadap Pak Eddy karena kita mendengar bahwa Pak Eddy adalah sosok guru yang baik tanpa memakai kaca mata. Ciri-ciri yang salah dapat menjadi bumerang ketika kita harus memunculkan ingatan dari tak kita.
Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan manusia lupa, mungkin bisa bersumber dari kondisi fisik dan psikisnya, atau mungkin karena informasi yang datang kepadanya kurang menarik dan menggerakan minatnya sehingga ia bersikap abai, cara mengingat suatu hal yang salah dsb.
Lalu bagaimana agar tidak mudah lupa?
Pertama, pergunakanlah informasi dan ilmu yang telah di dapat.
Kedua, usahakan agar informasi yang diterima menjadi informasi yang bermakna dalam arti informasi tersebut mengundang rasa ingin tahu dan mengundang minat kita terhadapnya.
Ketiga, gunakan metode belajar yang menarik dan kreatif dengan melibatkan penggunaan otak kanan yang di dalamnya terdapat memory jangka panjang.
Keempat, tidak salahnya kita mengetahui amalan islam dalam kitab Ta’lim Muta’lim hal 54.yang memberikan tips agar ingatan dapat menjadi lebih kuat, Yaitu: dan adapun sebab-sebab yang paling utama untuk kuat hafalan ialah bersungguh-sungguh, ulet, tidak banyak makan, dan shalat malam. Adapun membaca al-Qur’an, termasuk penyebab kuat hafalan. Ada Ulama’ yang berkata : tidak ada sesuatupun yang lebih menambah kuatnya hafalan dari pada membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an".