Kenali Keutamaan Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal

TendyNews.com - Setelah berpuasa selama 30 hari penuh di bulan ramadhan, umat muslim kembali di beri kesempatan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan nya melalui anjuran untuk berpuasa selama enam hari di bulan syawal. Barang kali anjuran puasa enam hari tersebut adalah salah satu cara agar produktivitas ibadah tidak menurun meskipun bulan ramadhan telah berlalu. Selengkapnya tentang keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal.

Perintah puasa enam hari di bulan ramadhan merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud yang artinya,’’barang siapa berpuasa dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan syawal, berarti dia telah berpuasa satu tahun penuh (HR. Muslim dan Abu Dawud). Dalam hadits lain dikatakan bahwa,’’Allah telah melipat gandakan kebaikan setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat. Puasa bulan ramadhan setara dengan berpuasa sebanyak sepuluh bulan. Dan puasa enam hari di bulan syawal menggenapkannya satu tahun (H.R An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan dicantumkan dalam Shahih At-Targhib).

Keutamaan Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal

Hari kemenangan yang jatuh pada satu syawal sering kali di sambut dengan euforia kebahagiaan lebaran bersama sanak keluarga. Pada hari tersebut banyak sekali keberlimpahan kebahagian yang menyelimuti keluarga muslim. Entah benar atau tidak kita sering kali terhanyut dalam euforia lebaran dan tanpa disadari produktivitas ibadah menurun. Tepat di hari lebaran, sering kali banyak dari kita yang malah menanggalkan shalat tepat waktunya dan menunda untuk membaca Al-quran.

Seolah-olah kesempurnaan telah datang sehingga yang tersisa adalah pelbagai kekurangan maka begitulah kiranya kemenangan di bulan syawal. Setelah berjuang 30 hari penuh di bulan ramadhan dan diakhiri kemenangan pada satu syawal, semangat untuk terus memperkaya kebaikan sering kali malah mengendur. Rasanya berat sekali untuk kembali menjalankan shalat fardu di awal waktu, membaca Al-quran setelah shalat, mendirikan shalat malam dan bentuk ibadah lainnya.

Maka untuk menetralkan kondisi psikologis agar tidak terhanyut dalam euforia hari lebaran, puasa enam hari di bulan syawal dinilai tepat untuk memelihara kondisi hati agar tetap aktif dalam memelihara kualitas ibadah. Puasa enam hari tersebut lebih utama dilakukan secara berurutan, namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan. Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

Bagi perempuan yang notabene nya memiliki hutang puasa karena tidak dapat menunaikan ibadah puasa secara full, ada baiknya untuk menunaikan puasa qodho terlebih dahulu. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ (mengganti puasa yang gagal) puasa Ramadhan , hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

0 Response to "Kenali Keutamaan Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal"

Post a Comment

close