Mengenali Hal-Ikhwal Di Balik Kegalauan Manusia

TendyNews.com Katakanlah ‘galau’, istilah ini beberapa tahun terakhir sering digunakan oleh banyak orang dari mulai remaja sampai dewasa. Kata ini digunakan untuk mewakili keadaan hati yang seolah-olah tak tentu arah baik karena putus cinta, kecewa, harapan yang tidak terwujud dan sebagainya. Tapi sebenarnya mengapa manusia bisa menjadi galau? Selengkapnya tentang mengenali hal-ikhwal dibalik kegalauan manusia berikut ini,

Kondisi hati dan perasaan manusia memang gampang berubah. Agama mengatakan bahwa hati itu bolak-balik hingga mudah sekali bagi manusia untuk berubah dari benci menjadi suka, dari suka menjadi benci, dari tenang menjadi cemas dan sebagainya. Tampaknya tidak ada suatu keadaan hati yang stabil melainkan sering kali fluktuatif, adakalanya manusia begitu mudah marah dan begitu mudah pula untuk memaafkan. Tapi mengapa bisa begini? Entahlah


Kembali pada istilah galau, tentunya kondisi hati yang tak tentu arah (entah sedih atau cemas, ragu, takut, tidak tenang atau akumulasi semua ini) menjadi hal yang manusiawi bagi manusia karena memang hati manusia itu sering kali condong untuk merasa terluka. Misalnya mereka yang patah hati alih-alih menyembuhkan diri dengan menyibukan diri malah mendengarkan lagu-lagu mellow yang membuatnya menjadi teringat dengan luka hatinya. Agaknya sering kali manusia mempertahankan kesedihannya karena barang kali dibalik itu ia menikmatinya.

Katakanlah galau karena masalah cinta, mereka yang patah hati atau sulit move on sering kali mempertahankan diri untuk mengingat setiap kenangan masa lalu yang membuatnya begitu menjadi orang terbelakang dengan terus mengharapkan seseorang yang kini entah kemana hati dan pikirannya.

Manusia sering kali lupa bahwa kenangan masa lalu hanyalah spion yang dilihat sesekali bukan berulang kali. Tapi dapat dimaklumi bahwa memang dalam prosesnya kenangan bermakna masuk ke dalam memori jangka panjang yang tidak mudah untuk dilupakan. Namun meskipun demikian, manusia harus berpikir kemana kenangan itu akan bermuara dan sampai kapan? Kehidupan terus berlanjut guys

Masih dengan masalah cinta yang membuat manusia menjadi begitu galau, apakah itu? Yah tepatnya berkaitan dengan apa yang sering digaungkan orang dengan sebutan ‘pemberi harapan palsu’. Dan tentunya mereka yang galau adalah mereka yang berkedudukan sebagai ‘korban’ pemberi harapan palsu. Tapi adakalanya ‘korban’ ini memang sebenar-benarnya koban atau malah sengaja mengorbankan diri.
Maksud nya ada beberapa kecenderunga dimana manusia begitu mudah berilusi terutama perempuan. Misalnya, sedikit perhatian yang diberikan oleh seseorang diartikan sebagai sesuatu yang special padahal agaknya itu sesuatu yang biasa dilakukan sesama teman. Hingga pada akhirnya istilah galau terpakai ketika seseorang itu mengetahui kebenaran yang sesungguhnya bahwa ia hanyalah sekedar teman.

Dibalik kegalauan manusia ada beberapa hal yang harus digaris bawahi bahwa kegalauan manusia sering kali diakibatkan oleh pengharapan yang terlalu tinggi terhadap orang lain. Ketergantungan terhadap mahluk menjadi perkara penting mengapa kegalauan manusia timbul.

Selain itu hal yang pertama yang harus diperhatikan tatkala galau menyerang adalah seberapa baik kuantitas dan kualitas kedekatan kita kepada-Nya. Karena bisa jadi, stimulus galau itu bisa berupa hal-hal yang remeh temeh tapi karena kita tidak dekat dengan-Nya, hal yang remeh temeh pun bisa begitu membuat kita kolaps. Maka ingatkah kita dengan firman Allah dalam kitab-Nya yang artinya,’’ dan dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenang.

Barang kali, kegalauan kita hari ini (kecemasan, kesedihan. kekhawatiran, keraguan, ketakutan dan perasaan tak tentu arah lainya) disebabkan karena kita terlalu lama membelakangi-Nya. Kita terlalu lama berjalan tanpa mengingat-Nya atau kita terlalu lama tidak memohon kepada-Nya atau barang kali kita terlalu mangkir terhadap jalan lurus yang ditunjukan-Nya.

Jadi sebaik-baik obat galau adalah dengan mendekati-Nya bukan mendekati mantan atau pacar orang (Just Kiding Guys), tepatnya dengan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya diantaranya dengan memperbaiki shalat, memperbanyak dzikir dan tafakur dan lainnya (saya yakin Anda lebih tahu daripada saya). Saatnya meninggalkan keterbelakangan Anda yang tetap berada zona galau selekas-lekasnya.


close