Tafsir Ibnu Katsir, Siapakah Penyusunnya?

TendyNews.com - Siapa yang tak tahu tafsir ibnu katsir, tafsir tersebut adalah tafsir yang banyak digunakan dan dijadikan acuan umat muslim dalam memahami ayat Al-Quran dan disebut-sebut tafsir terbaik yang digunakan sampai sekarang.. Tapi, tunggu dulu, siapakah yang menulis dan menyusun tafsir ibnu katsir?

Sesuai namanya, tafsir ibnu katsir ditulis oleh Imam Ibnu katsir yang memiliki nama lengkap Ismail Ibnu Umar Ibnu Katsir al- Qurasyi al-Bashrawi ad-Dimasyq asy-Syafi'i. Beliau dijuluki dengan sebutan Al-Hafidz, Hujjah, dan al-Muarrikh. Imam Ibnu Katsir disebut-sebut sebagai rujukan dalam ilmu tarikh, hadits dan ilmu tafsir.
Tafsir Ibnu Katsir, Siapakah Penyusunnya?

Imam Ibnu Katsir Lahir di sebuah desa yang bernama Mijdal daerah bagian Bushra pada tahun 700 H. Ia telah ditinggal ayahnya sejak usia tiga tahun dan merupakan anak bungsu. Semenjak kecil tepatnya usia tujuh tahun ia telah hafal Al-quran dan sangat menggandrungi ilmu hadits, fikih, maupun tarikh.

Imam Ibnu Katsir pernah menimba ilmu kepada Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Imam Ibnu Katsir memiliki kecintaan yang besar kepada gurunya tersebut sehingga dikatakan selalu bermulazamah (mengiringinya), dan begitu terpengaruh dengannya hingga mendapat berbagai macam cobaan dan hal-hal yang menyakitinya demi membela dan mempertahankan gurunya tersebut.

Pergaulan dengan gurunya ini membuahkan berbagai macam faedah yang turut membentuk keilmuannya, akhlaknya dan kemandiriannya yang begitu mendalam, karena itulah beliau menjadi seorang yang benar-benar mandiri dalam berpendapat. Beliau akan selalu berjalan sesuai dengan dalil, tidak pernah ta'assub (fanatik) dengan mazhabnya, apalagi mazhab orang lain, dan karya-karya besarnya menjadi saksi atas sikapnya ini.

Di antara mereka yang menjadi guru Imam Ibnu Katsir selain Ibnu Taimiyah adalah Alamuddin al-Qashim bin Muhammad al-Barzali (wafat tahun 739 H) dan Abul Hajjaj Yusuf bin az-Zaki al-Mizzi (wafat tahun 748 H) dsb.

Para ulama di zamannya maupun yang datang sesudahnya banyak memberikan kata pujian terhadap dirinya, di antaránya ai-Imam adz-Dzahabi yang berkata mengenai dirinya bahwa, "Beliau adalah ai-Imam al-Faqih al-Muhad-dist yang ternama, seorang faqih yang handal, ahli hadits yang tersohor, serta seorang ahli tafsir yang banyak menukil.

Muridnya yang bernama Ibnu Hijji berkata, "Dia adalah orang yang pernah kami temui dan paling kuat hafalannya terhadap matan hadits, paling paham dengan takhrij dan para perawinya, dapat membedakan yang hadits shahih dengan yang lemah, banyak menghafal di luar kepala berbagai kitab tafsir dan tarikh, jarang sekali lupa, dan memiliki pemahaman yang baik serta agama yang benar."

Di antara karya besarnya adalah Tafsir al-Qur'anuí Azhim, Jami' al-Masanid iya as-Sunan, at-Takmu fi Ma'rifatis Tsiqat wa ad-Dhuafa' wa al-Majahil-dalam kitab ini beliau menggabungkan apa yang terdapat dalam kitab Tahdzibul Kamal Karya besar al-Mizzi dan Mizanul ‘idal karya adz-Dzahabi dengan sedikit penambahan dalam ilmu jarh wa at-ta'du- dan kitab lainya yaitu al-Bidayah wan Nihayah
close