Seberapa Pentingkah Membaca?

TendyNews.com - Banyak dari negara maju yang penduduknya memiliki kegemaran tinggi dalam membaca diantaranya adalah Jepang. Telah menjadi rahasia umum bahwa Jepang adalah negara manu yang mayoritas penduduknya gemar membaca dan budaya baca tersebut tidak hanya berkembang di lingkungan pendidikan melainkan di tempat-tempat umum seperti transportasi umum dsb.

Budaya baca di jepang telah ditanamkan secara marak di institusi pendidikan sedari dini. Menurut Yoshiko Shimbun, sebuah harian nasional Jepang terbitan Tokyo, kebiasaan membaca di Jepang diawali dari sekolah. Para guru mewajibkan siswa-siswanya untuk membaca selama 10 menit sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kebijakan ini telah berlangsung selama 30 tahun.
Ayo Membaca !

Para ahli pendidikan Jepang mengakui bahwa pola kebiasaan yang diterapkan ini terlalu bersifat behavioristik, di mana terdapat reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) dalam pelaksanaan aturan tersebut. Namun, pembiasaan yang dilakukan dari tingkat sekolah dasar dinilai cukup efektif, karena dilakukan pada anak-anak sejak usia dini.

Membaca menjadi suatu hal yang sangat penting karena menjadi salah satu ciri pembeda antara kebiasaan penduduk negara maju dengan penduduk negara berkembang, pembeda mereka yang berpengetahuan dengan yang tidak berpengatahuan dan menjadi pembeda, dan secara lebih jauh menjadi pembeda antara mereka yang sukses dan kalah.

Ketika membaca kita bisa menerawang jauh ke masa depan atau bahkan masa lalu, melalui membaca otak menjadi lebih responsif untuk berpikir dan mampu menembus dimensi yang secara fisik tidak terjamah. Melaui membaca pula orang dapat menempatkan dirinya untuk memandang suatu hal dari berbagai sudut pandang. Saking pentingnya membaca wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw adalah Iqro, yang artinya bacalah.

Bung Karno, sang Proklamator pernah berwasiat,’’Jika ingin mengetahui isi bumi membacalah. Jika ingin menaklukan isi bumi membacalah. Jika ingin apa saja membacalah.

Membaca erat kaitannya dengan memberi asupan nutrisi kepada otak untuk bisa bekerja dan berfungsi secara optimal. Dengan kebiasaan membaca otak akan lebih terangsang untuk lebih banyak memahami suatu hal dan mudah untuk menginterpretasikannya dengan tepat dan akurat.

Membaca dapat dianalogikan sebagai pintu-pintu dunia yang masing-masingnya memberikan pelajaran berbeda satu sama lain. Dengannya kita bisa mengetahui banyak hal tanpa kita harus mengalaminya, kita bisa belajar dari kesalahan orang lain tanpa kita harus mengalamnya secara langsung. Selain itu, membaca adalah cara efektif untuk memasuki dunia orang lain yang bahkan dunia itu dinilai begitu berbeda. Pada akhirnya, membaca dapat membuat kita bijak dalam memandang suatu hal secara objektif.

Sebagai penutup, ada baiknya kita merenungkan kalimat bijak dari Descartes,’’membaca tidak hanya membuat orang yang bodoh menjadi pintar, tetapi juga bisa membuat yang egois menjadi lebih bijak.
close