Persiapan Menjelang Pernikahan Ini Harus Kamu Ketahui
1, Persiapan Rohaniah
Persiapan rohaniah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumah tangga dan masalah masalahnya. Persiapan rohaniah lebih pada pengubahan ekspetasi menjadi obsesi, dan harapan apa yang diperoleh menjadi apa yang akan dibaktikan. Persiapan rohaniah akan sangat penting karena dalam berumah tangga tentunya akan ada masalah atau gangguan yang datang tanpa ada persiapan rohaniah yang matang tentu keegoisan masing masing pasangan akan lebih ditonjolkan, padahal dalam berumah tangga segala sesuatu harus dimusyawarakan yang hasilnya harus memuaskan kedua belah pihak. Saling pengertian dan memahami pasangan sangatlah diperlukan agar perkawinan lebih langgeng dan bahagia
2, Persiapan Ilmu Pengetahuan
Kata siapa niah hanya butuh cinta doang? itu bulshit, karena sejatinya pernikahan uyang akan membawa banyak barokah adalah pernikahan yang dipersiapkan dengan bekal ilmu yang matang. Pernikahan merupakan proses panjang dan penuh ujian, sehingga ada banyak hal yang harus dipelajari sebelum menikah, misalnya ilmu fiqih, komunikasi, parenting, manajemen, kesehatan dan gizi. Setiap pasangan yang hendak menikah setidaknya sudah menguasai ilmu dasar tersebut. Ilmu itu bagaikan cahaya yang menerangi kegelapan, jadi bayangkan saja jika berumah tangga tanpa mempersiapkan ilmunya maka jalannya rumah tangga pun akan terasa gelap dan tanpa arah. Ilmu yang kita pelajari sebelum menikah tentunya akan menjadi pedoman dan tuntunan agar rumah tangga yang dijalani terasa bahagia dan barokah.
3,Persiapan Fisik
Tidak dapat dipungkiri tujuan pernikahan salah satunya adalah untuk menghasilkan keturunan, maka dari itu persiapan fisik pun sangat penting, untuk dapat bereproduksi dengan baik maka kondidi tubuh haruslah fit dan prima. Setiap pasangan harus mempersiapkan kondisi tibih yang sehat dan fit agar terlahir generasi unggul, sehat dan cerdas. Sebelum menikah sangatlah penting untuk setiap pasangan mengecek kesehatannya dan menguji fertilitasnya. Hal ini sangat penting dilakukan agar tak ada masalah di kemudian hari.
Bila ditemukan adanya penyakit atau kekurangan lainnya maka setiap pasangan sudah mengetahuinya lebih awal, dan bisa menbicarakannya untuk mengatasinya atau melakukan treatment teretentu untuk mengobatinya. Supaya pada saatnya nanti masalah masalah tersebut sudah bisa diselesaikan. Perilaku perilaku yang dapat mempengaruhi kesuburan sperma laki laki pun sebaiknya dihindari atau dihilangkan agar kualitas sperma yang dihasilkan teruji. Perilaku tersebut seperti sering mengoperasikan laptop di pangkuan, merokok, minum minuman keras, bekerja pada suhu yang tinggi pada waktu yang lama misalnya mengendarai mobil dalam rentang waktu yang lama
4, Persiapan Finansial
Nah ini juga sangat penting, finansial memang menjadi salah satu pertimbangan pasangan untuk menyegerakan menikah atau tidak. Persiapan finansial ini penting karena memang sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk memberikan nafkah pada istri dan keluarganya. Persiapan ini mengacu pada kesungguhan seseorang untuk melakukan usaha sehingga menghasilkan uang/nafkah, kesungguhan untuk berusaha dan berupaya menafkahi keluarganya mutlak diperlukaan, karena seiring jalannya waktu biaya dan kebutuhan semakin banyak, apalagi jika sudah ada anak, maka kebutuhan pun makin membengkak. Banyak kasus yang terjadi pasangan yang telah menikah bercerai gara gara masalah ekonomi. Tentu jika kesungguhan berusaha telah dipersiapkan maka jalannya rumah tangga menjadi lebih tenang dan keluarga pun lebih sejahtera.
5, Persiapan Sosial
Pernikahan buan kuburan potensi, banyak terjadi, orang yang telah menikah akan menutup diri dan membatasi geraknya dan aktifitasnya hanya terpaku di dalam rumah. Biasanya hal ini terjadi pada ibu mudayang punya anak kecil. Padahal ketika masih lajang begitu banyak aktifitas yang diikutu dan ketika menikah semuanya seolah padam. Tentu hal ini malah yang akan membuat stress karena kebutuhan untuk bersosialisasi dan beraktualisasi diri tak terpenuhi. Ibu rumah tangga memang lebih rentan depresi, maka dari itu agar tidak jenuh maka aktifitas sosial pun jangan sampai terhenti. Potensi yang ada dalam diri harus digali dan dikembangkan agar tak terkubur dengan kesibukan rumah tangga. Justru setelah berumah tangga harus lebih eksis dengan kegiatan kegiatan positif sehingga produktifitas pun akan bertambah.