Ilmu Kupu-kupu : Ilmu Percepatan Sukses?
Perlombaan pun terus berlangsung, kupu-kupu A terlihat memimpin, dan kupu-kupu B terlihat tertinggal di belakang. Perlombaan pun terus berlanjut, meskipun kupu-kupu B tertinggal di belakang ia tetap antusias untuk menerbangkan sayapnya. Tapi anehnya kepakan sayap kupu-kupu B tidak juga menambah kecepatannya hingga akhirnya ia melihat mobil yang berjalan searah garis finish dan dengan cerdasnya ia memasuki mobil tersebut atau istilah lazimnya nebeng.
Ilmu Kupu-kupu : Ilmu Percepatan Sukses? |
Bisa di tebak siapa yang akan menjadi pemenang?
Kupu-kupu B akhirnya menjadi pemenang karena ia memasuki mobil yang kecepatannya tidak dapat di lampaui oleh kupu-kupu A, bahkan jika kupu-kupu A mengarahkan seluruh tenaganya untuk terbang secepat mungkin. Lalu apakah kupu-kupu B curang? Tidak, karena sebelumna tidak ada aturan yang melarang peserta lomba untuk menaiki mobil. Jadi apa pelajarannya?
Kupu-kupu B pandai menggunakan peluang, dalam cerita tersebut sebenarnya kupu-kupu A pun melihat mobil tapi ia malah menghindarinya. Dari cerita tersebut kupu-kupu B mungkin tahu bahwa kapasitasnya tidak sehebat kupu-kupu A, hal ini mungkin terjadi karena jam terbang kupu-kupu A lebih lama dari kupu-kupu B.
Dalam prosesnya, kita sering berada pada kondisi dibawah orang lain dalam menguasai bidang tertentu misalnya bahasa inggris. Kita berada di bawah orang lain bukan karena kita bodoh tapi karena garis mulai mereka lebih awal dari pada kita. Sehingga karena berbeda dalam memulai star, kita yang tertinggal di belakang harus melakukan percepatan agar menyamai kemampuan yang dimiliki oleh orang lain.
Untuk menyikapi keadaan tersebut kita harus mengambil ilmu kupu-kupu dengan mencari ‘mobil’ yang akan menjadi kendaraan dalam mengantarkan kita pada tujuan yang ingin kita capai. Untuk melakukannya kita membutuhkan media yang mampu menciptakan percepatan-percepatan dalam hidup agar tujuan yang kita milik bisa dicapai secepat mungkin. Eitts jangan dulu berpikir bahwa ilmu ini adalah ilmu instan.
Ilmu kupu-kupu yang dimaksud adalah cara kita menggunakan peluang sebagai media percepatan menuju tercapainya tujuan. Salah satu percepatan yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menggunakan lingkungan sebaik mungkin sebagai media percepatan. Contohnya ketika kamu ingin mahir dalam bahasa inggris, kamu harus mencari mobil yang akan menjadi media percepatan untuk mahir bahasa inggris. Percepatan tersebut dapat kamu lakukan dengan masuk pada lingkungan yang mampu menciptakan percepatan tersebut diantaranya dengan mengikuti kursus inggris, masuk english club, mencari teman yang sama-sama ingin mendalami bahasa inggris dan biasakan speak up dengan mereka, ikut organisasi yang menggunakan bahasa inggris dalam setiap aktivitasnya, mencari teman yag satu visi dengan mu dsb.
Pada intinya lingkungan yang kamu masuki, orang-orang yang kamu temui dan aktivitas yang kamu ikuti adalah kumpulan langkah-langkah yang mampu menciptakan percepatan dalam mencapai tujuan mu. Steve Jobs pernah berkata,’connecting dots’ atau hubungkan titik-titik. Maka, Jadikan setiap langkah mu adalah titik-titik yang selalu kamu hubungkan dalam upaya mencapai tujuan besar mu di masa depan. Sehingga pada akhirnya titik-titik itu menjadi garis kesuksesan yang kamu capai di masa depan.