Cara Adaptasi dengan Kebiasaan Pasangan Ini, Sangat Penting Diketahui Pengantin Baru

TendyNews.com – Ketika mengawali hidup bersama terkadang kita dituntut beradaptasi sejak malam pertama. Ya itu wajar saja karena pasangan suami istri memang baru boleh benar benar bersama setelah terjadi ikatan pernikahan. Biasanya ada kebiasaan kebiasaan pasangan yang belum diketahui sebelumnya dan membuat suami atau istrinya kaget. Misalnya sang suami memiliki kebiasaan mendengkur dalam tidurnya dan sang istri menjadi tidak bisa tidur karenanya, tentu hal ini butuh cara adaptasi dengan kebiasaan pasangan agar rumah tangga tetap nyaman dan damai.


Situasi semacam ini membuat suami/istri terkaget kaget di malam pertamanya. Seiring dengan berjalannya waktu barulah terkuak sisi lain yang dimiliki pasangan, entah itu yang sesuai dengan impian atau malah yang menjengkelkan. Kebiasaan individu telah terbentuk sejak lama, dan kita harus menyadari bahwa kita berasal dari pola asuh dan pembiasaan yang berbeda. Oleh karena itu apapun yang ditampilkan dari ebiasaan pasangan tak perlu dicela secara langsung karena bisa saja kita juga mempunyai kebiasaan yang mengganggu pasangan. Untuk itu dalam menghadapi masalah seperti itu, kita bisa melakukan beberapa hal berikut!

 1, Mengubah diri 

Kita bisa membiasakan diri dengan kebiasaan pasangan, misalnya sang suami sangat suka memancing, maka sekali kali bolehlah istri ikut memancing menemani sang suami, tentu hal ini akan lebih menyenangkan dibandingkan dengan terus menggerutu dan merasa kesal dengan suami yang selalu pergi memancing. Sebaliknya jika sang istri sangat lama dalam berbelanja maka sang suami harus lebih sabar dan lebih menikmati momen belanja bersama istri. Dalam berumah tangga memang mutlak diperlukan sikap saling mengerti dan memahami karena hal itu adalah fondasi kuat yang akan mengokohkan kehidupan rumah tangga.

 2, Mengubah pasangan 

 Jika kebiasaan pasangan ternyata sangat mengganggu , kita bisa berusaha untuk mengubahnya. Misalnya suami yang terlalu cuek dengan kondisi rumah, bahkan malah asyik dengan kegiatannya dan tidak memperdulikan kerepotan sang istri. Jika hal ini terjadi coba libatkan sedikit demi sedikit sang suami dan ajaklah untuk ikut membantu membereskan pekerjaan harian. Namun bicarakan hal ini dengan sikap lembut dan jangan terlalu banyak membebankan pekerjaan rumah pada laki laki sekaligus, karena laki laki tidak bisa multitasking mengerjakan pekerjaan sekaligus pada waktu yang sama. Beri dia satu pekerjaan saja dulu. Begitupun jika ada kebiasaan yang terjadi pada istri dan sang suami kurang menyukainya, bicarakan dengan baik dan pelan pelan agar sang istri tidak marah dan tersinggung. Hal ini sangat penting demi kebaikan keduanya agar tak ada pihak yang merasa tidak nyaman.

 3, Kompromi 

 Kompromi merupakan pemecahan masalah secara adil yaitu kedua belah pihak saling mengubah diri, sehingga tercipta suasana yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Kompromi sangat penting dilakukan agar tak ada pasangan yang memendam sendiri masalahnya. Akan berbahaya jika suami atau istri selalu memendam kesedihan atau masalah sendiri, hal ini bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Inti dari pernikahan adalah agar setiap orang dapat berbagi masalah, duka dan kebahagiaanya pada pasangannya, jadi kalau sama sama egois dan sendiri sendiri maka tujuan agung pernikahan tak akan terwujud.
close