Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Menjadi Guru

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar ataupun membaca tentang istilah ‘guru’, apakah yang terbayang dalam imajinasi mu adalah mereka yang selalu memberi mu PR dan tugas ataukah mereka yang selalu menepuk bahumu dan mengatakan bahwa kamu bisa mengatasi kesulitan yang kamu hadapi.
Berbicara tentang guru tentunya berbicara pula tentang pendidikan. Orang berkata bahwa guru adalah kunci maju atau mundurnya pendidikan suatu bangsa, sebagian yang lain berkata guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa, sebagian yang lain berkata pula bahwa guru adalah profesi yang sangat mengenakan dan mudah baik dari segi kinerja maupun pendapatan.
Berbagai pandangan tentang guru baik yang bernada positif maupun negatif selalu mengiringi keberadaannya yang diamanahi untuk mendidik manusia. Tak jarang profesi tersebut menjadi profesi kelas dua dibawah profesi kedokteran, ekonom, pengacara lainnya. Lalu sebenarnya apa istimewanya menjadi guru? Mengapa kamu harus menjadi guru?
Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Menjadi Guru


Pertama, Lihatlah sejarah. Siapa yang tak kenal Kaisar Hirohito, Kaisar jepang yang memimpin negerinya dalam menghadapi perang dunia II itu adalah sosok yang begitu memandang penting keberadaan guru. Ketika negerinya terhantam amuk badai perang dunia II, yang melibatkan hancurnya kota Hirosima dan Nagasaki, pertanyaan yang pertama muncul bukanlah tentang seberapa besar kerugian fisik yang ditimbulkan oleh bencana tersebut, atau seberapa besar anggaran yang harus dikucurkan untuk mengembalikan kehidupan normal warga jepang. Tapi anehnya, pertanyaan yang pertama muncul adalah ’’masih berapakah jumlah guru yang tersisa ?
Kedua, guru adalah profesi yang prestisius. Di Indonesia saat ini, minat generasi muda untuk menjadi guru terus meningkat tapi sayangnya profesi ini dinilai tidak seprestisisus dokter, pengacara, ekonom – tapi sayangnya anggapan tersebut bukan didasarkan pada pertimbangan moral melainkan kepentingan materi.
Lalu mengapa disebut prestisius?
Jika menilik ke negeri Finlandia yang dinilai memiliki sistem pendidikan yang terbaik no 1 di dunia memandang bahwa profesi guru adalah profesi yang mulia dan prestisius. Untuk menjadi guru di Finlandia diperlukan perjuangan panjang dan seleksi yang ketat. Hanya di Finlandia, yang mampu memilih mahasiswa calon guru sekolah dasar dari 20 % lulusan terbaik di sekolah menengah (Sahlberg: 168).
Jadi, guru adalah profesi yang begitu di minati di Finlandia, dan begitu bergengsi karena tidak semua orang dapat diterima di perguruan tinggi pendidikan calon guru. Sehingga mereka yang menjadi guru adalah orang-orang terbaik yang telah terseleksi dengan kualifikasi profesi setingkat magister (S 2).
Mungkin menarik untuk mengingat ucapan Pasi Sahlberg (ahli pendidikan Finlandia) yang isinya,’’ budaya di Finlandia memandang guru sebagai profesi prestisius dan mulia yang sejajar dengan dokter, pengacara, dan ekonom, lebih karena sebab-sebab moral daripada kepentingan dan imbalan materi atau karier. Tampaknya, guru adalah profesi yang begitu prestisius baik dilihat dalam kaca mata dunia maupun akhirat.
Ketiga, menjadi guru adalah tanggungjawab setiap manusia. Dalam hal ini, mungkin guru yang dimaksud tidak berhenti pada mereka yang mengajar di sekolah secara formal. Setiap orang, siapapun itu adalah seorang guru yang dengannya bertanggungjawab untuk berbuat baik dan mengajak orang lain pada kebaikan. Setiap orang dengan pengalaman dan kehidupannya dapat dijadikan sumber pembelajaran yang dapat mengispirasi orang lain. Sejatinya, siapapun itu baik pengusaha, dokter, pejabat, pedagang, dan profesi lainnya harus memiliki sikap mendidik yang dengannya kehidupan ini bisa menjadi lebih bermoral dan beradab.
Terakhir, marilah kita dengarkan ungkapan dari Dr. G.J. Nieuwenhuis yang berbunyi: ”Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada di antara bangsa itu segolongan guru yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.”
close