Indahnya Kota Petra, Bukti Arkeologis Kaum Tsamud
Keberadaan kota Petra konon merupakan peninggalan kaum Tsamud yang dikenal dengan kecerdasannya dalam membuka gunung batu menjadi sebuah wilayah yang dapat dihuni dengan membangun gedung dan rumah dari batuan cadas. Tidak hanya gedung-gedung dari batu cadas yang begitu menakjubkan, mereka pun telah pandai membuat saluran irigasi dengan begitu menawan di tengah-tengah gunung batu cadas tersebut.
Indahnya Kota Petra |
Kaum Tsamud adalah kaum yang kepadanya di utus Nabi Sholeh as, Harun Yahya berpendapat bahwa kaum ini hidup sekitar tahun 800 SM. Diceritakan dalam sejarah bahwa sebagian besar kaum tsamud mengingkari kenabian Nabi Sholeh as dan menolak ajakannya untuk mengesakan Allah. Bahkan dikatakan bahwa beberapa pemimpin kaum tersebut menolak dan menentang Nabi Sholeh As serta menekan orang-orang yang mengikuti ajaran Nabi Sholeh as tersebut .
Anugerah kepiawan dalam membangun gedung dari gunung batu tersebut terekam dalam QS Al-Araf: 73-74 yang artinya, ‘’ Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Samud saudara mereka Saleh. Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari Tuhan kalian. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagi kalian, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggunya dengan gangguan apa pun, maka kalian ditimpa siksaan yang pedih (73). Dan ingatlah oleh kalian di waktu Tuhan menjadikan kalian pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagi kalian di bumi. Kalian dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kalian pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kalian merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (74)
Jika merujuk pada kisah yang ditulis oleh Harun Yahya dalam buku yang berjudul negeri-negeri yang musnah, dikatakan bahwa kaum Tsamud adalah anak-cucu dari kaum Ad yang sebelumnya pun telah ditimpa adzab karena kedurhakaannya pada Tuhan. Namun yang menjadi fokus disini adalah kecenderungan kaum tsamud yang tidak mampu mengambil pelajaran dari adzab yang menimpa kaum ad tersebut. Salah satu upaya nabi sholeh untuk mengetahui apakah kaumnya mematuhi Allah atau tidak adalah dengan menunjukan unta yang keberadaannya tidak boleh diganggu dan memiliki haknya sendiri dalam menggunakan sumber air. Namun ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, kaum tsamud membunuh unta tersebut dan pada akhirnya adzab Allah pun turun dan membinasakan mereka yang durhaka.
Dan satu suara yang keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka, seolah-olah mereka belum pernah diam ditempat itu. Ingatlah sesungguhnya kaum tsamud mengingkari Tuhan mereka, kebinasaanlah bag kaum Tsamud. (QS Hud 67-68)
Kaum Tsamud dengan anugerah Allah yang diberikan kepadanya telah membangun kota Petra yang kini dapat di tafakuri keberadaannya. Bukti arkeologis tersebut menunjukan tingginya peradaban kaum Tsamud yang dikenal berada di wilayah kerajaan yang disebut Nabatea. Namun, kota Petra pun menjadi bukti bagaimana tingginya peradaban sering kali menjadikan manusia sombong dengan Pencipta, yang sesungguhnya memberikan akal dan kemampuan untuk membangun peradaban tersebut menjadi begitu tinggi dan menakjubkan.