Menua Tapi Tak Belajar

TendyNews.com Siapa yang tidak mengenal tentang istilah belajar? Bagaimana jadinya jika orang belajar hanya untuk materi, atau bagaimana jadinya jika orang menua tapi tak belajar?

Mungkin bagi sebagian orang, belajar adalah proses kehidupan yang hanya akan mereka temui di sekolah. Lain lagi dengan anak sekolah yang notabene sedang menempuh pendidikan, mereka sering kali mengesankan bahwa belajar adalah suatu beban. Mengapa? Karena bagi sebagian besar anak sekolah, belajar adalah kewajiban yang di pacu untuk mendapatkan peringkat pertama ataupun untuk lulus ujian nasional sehingga seolah-olah belajar adalah sebuah tuntutan hidup yang kering dengan hal-hal yang menyenangkan.

Lalu apa sebenarnya makna dari belajar itu sendiri?

Banyak definisi yang diberikan untuk istilah yang satu ini, aliran teori behavioral menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku, seseorang dianggap telah belajar jika menunjukan perubahan tingkah laku. Ingat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, maka menjadi ironi jika belajar tidak menyentuh nurani yang merupakan penggerak jiwa untuk melakukan perubahan tingkah laku dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang buruk menjadi yang baik, dan dari yang salah menjadi yang benar.

Berbeda dengan aliran behavioral, aliran humanistik lebih idealistis dalam memandang proses belajar. Aliran ini memandang bahwa belajar adalah proses memanusiakan manusia menuju aktualisasi diri. Wahh, begitu berjelimet dengan istilah-istilah yang rumit bukan?

Pada intinya belajar harus dilakukan pada situasi yang memanusiakan, situasi itu dapat dibangun dalam kondisi yang menyenangkan. Dan pada akhirnya muara dari proses belajar ini adalah menjadikan setiap pembelajar untuk dapat menjadi orang yang bernilai dan berharga baik untuk dirinya maupun orang lain.

Dua definisi tadi kiranya telah cukup menggambarkan apa itu belajar, tapi agaknya definisi di atas lebih berorientasi pada proses pembelajaran di sekolah.



Orang bijak pernah berkata bahwa sebenarnya kehidupan ini adalah sekolah yang terbaik, ‘’sekolah’’ tempat manusia belajar, tidak hanya terbatas pada empat dinding ruangan kelas, mereka ‘Manusia’ bisa menjadikan setiap orang sebagai guru dan setiap tempat adalah sekolah jika mereka mau dan mampu untuk mengambil pelajaran.

Yang lain pun berkata bahwa saatnya menyebar luaskan istilah lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hidup. Saatnya mulai menyadari bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa belajar, tanpa berpikir dan mengambil makna dari setiap situasi yang dialaminya. Belajar bukan tentang materi untuk menjadi kaya atau untuk menjadi tersohor, tapi belajar adalah sebuah keharusan hidup menuju keadaan diri yang terus bermetamorfosis menjadi yang lebih baik dan lebih benar.

Jika kesadaran ini dibangun sejak awal, bukankah tidak mungkin jika setiap orang di negeri menua dengan penuh kebijaksaan, menua dengan penuh kebaikan dan menua dengan penuh kebenaran. Lalu jika yang terjadi adalah hal yang sebaliknya, maka bukan tidak mungkin bahwa mereka menua tanpa belajar dan kita tahu bahwa waktu hidupnya bukan lagi harga yang dapat dijadikan tolak ukur kedewasaan.

Maka jangan heran jika melihat orang yang dinilai telah memasuki usia senjanya malah bertingkah ‘tak waras’ dengan mengabaikan nilai kebaikan dan etika dalam setiap sikap dan tindakannya. Barang kali ia tidak menjadikan hidupnya sebagai proses pembelajaran, atau ia terlalu sempit memandang proses belajar sebagai kendaraan untuk mencapai ego dan obsesinya.

Percayalah kawan, belajar bukan tentang seberapa tinggi nilai kamu di raport atau seberapa tinggi IPK mu, tapi lebih dalam dari itu – Belajar adalah proses agar setiap waktu yang berlalu menjadikanmu sosok yang lebih baik, lebih bijaksana dan lebih benar. Maka bertekadlah agar kamu menua dengan penuh kebaikan, menua dengan penuh kebijaksanaan, dan menua dalam pencapaian nilai kebenaran hidup.


close