Lima Hal Utama Yang Harus Kamu Persiapkan Untuk Meraih Beasiswa S 2 Di Luar Negeri
Hal-hal Yang Harus Kamu Persiapkan Untuk Meraih Beasiswa S 2 Di Luar Negeri |
Pertama, adalah pengalaman organisasi. Mengapa hal ini penting karena sebagian besar sponsor beasiswa mencari lulusan yang matang secara emosional, sosial dan inteligensi. Sekurang-kurangnya melalui pengalaman organisasi kematangan emosional dan keterampilan sosial seseorang dapat lebih berkembang. Kematangan emosional sangat dibutuhkan terutamanya bagi mereka yang akan menempuh kuliah di luar negeri yang notabene nya lebih menantang dibanding di negeri sendiri. Untuk kuliah di luar negeri, kamu membutuhkan kematangan emosional untuk mampu hidup dan bekerja keras di negeri orang lain. Kamu harus mampu mengatasi kerinduanmu terhadap keluarga dan juga mengatasi budaya belajar dan bahasa yang berbeda.
Selain itu, tujuan sponsor beasiswa untuk mensyaratkan pengalaman organisasi sebagai salah satu point penting dalam penerimaan beasiswa adalah karena dibutuhkan orang-orang dengan kecerdasan dan keterampilan sosial yang tinggi untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat. Pengalaman organisasi penting dalam melahirkan pemimpin masa depan yang mengabdi pada kepentingan rakyatnya.
Kedua, adalah pengalaman kerja. Beasiswa ke luar negeri umumnya mensyaratkan pengalaman kerja minimal 2 atau 3 tahun bagi para pelamrnya. Kolom pengalaman kerja selalu terdapat dalam formulir pendaftaran beasiswa. Lalu bagaimana untuk fresh graduate? Tentu saja tetap bisa mendaftar meskipun peluangnya lebih kecil dibanding dengan yang telah bekerja.
Sedikitnya ada dua alasan mengapa pengalaman kerja itu penting. Pertama, mahasiswa yang memiliki pengalaman kerja akan memberikan knowledge dan pengalaman yang berbeda terhadap universitas yang akan mereka masuki. Selain itu, sekembalinya mahasiswa ke institusi tempat kerja setelah lulus akan membuka peluang kerja sama antara pihak universitas dengan institusi tempat kerja mahasiswa itu sendiri. Alasan kedua adalah bahwa para sponsor beasiswa biasanya ingin melihat sejauh mana pelamar beasiswa bergelut dengan pekerjaan atau bidang ilmu yang akan di pelajarinya di S 2 nanti. Akan lebih baik jika pengalaman kerja yang digeluti selaras dengan bidang ilmu yang akan diambil dan di pelajari di S 2 nantinya.
Ketiga, TOEFL/IELTS. Barang kali telinga kita tidak asing mendengar istilah tes berbahasa inggris yang disebut TOEFL/IELTS. TOEFL singkatan dari Test of English as Foreign Language atau yang berarti tesy bahasa inggris yang diperuntukan bagi orang-orang yang dalam kesehariannya tidak memakai bahasa inggris. Ada beberapa jenis TOEFL diantaranya ITP dan IBT. Umumnya skor TOEFL minimal pelamar beasiswa adalah 500, tapi perlu diketahui bahwa setiap sponsor beasiswa memasang standar minmal skor yang berbeda-beda. Untuk IELTS sendiri biasanya mematok skor 5,0 bagi mahasiswa yang melamar beasiswa ke luar negeri.
Keempat, adalah publikasi. Dalam hal ini, publikasi yang dimaksud adalah publikasi tulisan baik berbentuk artikel ilmiah, paper, atau bahkan buku yang telah diterbitkan yang berhubungan dengan study yang akan kita ambil ataupun yang tidak berhubungan sama sekali.
Publikasi ini penting karena sponsor beasiswa paham betul bahwa para penerima beasiswa ini akan menempuh jenjang S 2 yang sarat dengan aktivitas academic writing seperti menulis artikel, essai, paper atau bahkan buku. Melatih orang untuk menulis sebelum study tentunya akan memakan waktu dan biaya sehingga menemukan penerima beasiswa yang telah mahir dalam dunia tulis – menulis adalah suatu peluang agar ia tidak gagal ketika menempuh studi.
Kelima, adalah rencana penelitian masa depan. Setiap orang yang ingin melamar beasiswa ke luar negeri harus memiliki topik penelitian yang akan diambilnya ketika kuliah S2. Poinnya adalah bahwa ketika menempuh S2 kita telah memiliki topik atau isu yang menjadi fokus selama menempuh studi lanjut. Baiknya topik penelitian yang akan di ambil akan berkontribusi bagi masyarakat luas.
Baiklah, itu adalah lima hal utama yang harus kamu persiapkan untuk meraih beasiswa S2 di luar negeri. Biasanya lima hal ini tercantum dalam curriculum vitae atau CV. Untuk itu, bersiaplah untuk menanam dan mengembangkan kapasitas diri menuju mimpimu untuk kuliah S2 di luar negeri. Seperti yang Steve Job katakan, ‘’Connecting the dots’. Yah, hubungkan lah titik-titik untuk mencapai mimpimu dari sekarang.